Literature Review : Aromaterapi Daun Mint Efektif Dalam Menurunkan Sesak Napas Pada Pasien TB Paru
Keywords:
aromaterapi, daun mint, dispnea, tuberkulosisAbstract
Pendahuluan: Penyakit infeksi yang paling sering menyerang system pernapasan adalah TB Paru. TB Paru terjadi karena infeksi bakteri Mycobacterium tuberculosis. Masalah yang paling sering muncul pada pasien dengan TB Paru adalah sesak napas. Salah satu intervensi keperawatan yang dapat diberikan pada pasien TB paru dengan masalah sesak napas yaitu dengan pemberian aromaterapi daun mint. Tujuan penelitian untuk mengidentifikasi dan menelaah lebih dalam literatur tentang efektifitas aromaterapi daun mint dalam menurunkan sesak napas. Metode: penelitian ini menggunakan literature review yaitu dengan pencarian literatur sistematis berbasis komputerisasi (Google Scholar) yang diambil dalam waktu 5 tahun terakhir, kata kunci yang digunakan yaitu “aromaterapi daun mint”, “TB Paru” dan “sesak napas”. Hasil: Hasil penelusuran sebanyak 5 artikel menunjukkan bahwa aromaterapi daun mint efektif dalam menurunkan sesak napas pada pasien TB Paru. Kesimpulan: aromaterapi daun mint efektif dalam menurunkan sesak napas pada pasien TB paru. Intervensi aromaterapi daun mint dapat dijadikan terapi pendamping pengobatan farmakologis pada pasien TB Paru dengan masalah keperawatan sesak napas.
References
Amelia, S., Oktorina, R., & Astuti, N. (2018). Aromaterapi Peppermint Terhadap Masalah Keperawatan Ketidakefektifan Bersihan Jalan Nafas Anak Dengan Bronkopneumonia. Real in Nursing Journal, 1(2), 77. https://doi.org/10.32883/rnj.v1i2.266
Anwari, F., Olevianingrum, M., & Fatmawati, U. (2019). Efektifitas Kombinasi Mint Dan Cairan Dengan Nebulizer Pada Penangan Batuk Asma Bronchiale. Jurnal SainHealth, 3(1), 40. https://doi.org/10.51804/jsh.v3i1.343.40-44
Arisandi, Y., & Adriani, Y. (2008). Khasiat Berbagai Tanaman Untuk Pengobatan. Jakarta: Edsa Mahkota.
Bausewein, C., Booth, S., Gysels, M., Kühnbach, R., & Higginson, I. J. (2010). Effectiveness of a hand-held fan for breathlessness: a randomised phase II trial. BMC Palliative Care, 9(1), 22. https://doi.org/10.1186/1472-684X-9-22
Black, J., & Hawks, J. (2014). Keperawatan Medikal Bedah: Manajemen Klinis untuk Hasil yang Diharapkan. Jakarta: EGC.
Choi, S. Y., & Park, K. (2016). Effect of Inhalation of Aromatherapy Oil on Patients with Perennial Allergic Rhinitis: A Randomized Controlled Trial. Evidence-Based Complementary and Alternative Medicine, 2016, 1–7. https://doi.org/10.1155/2016/7896081
Hutabarat, V., Sitepu, S. A., & Sinambela, M. (2019). Pengaruh Inhalasi Sederhana Menggunakan Aromaterapi Daun Mint (Mentha Piperita) Terhadap Penurunan Sesak Nafas Pada Pasien Tubercolosis Paru Di Puskesmas. Jurnal Penelitian Kebidanan & Kespro, 2(1), 11–16. https://doi.org/10.36656/jpk2r.v2i1.101
Marlina, S., Silalahi, N., Insani, S. D., Tarigan, H. N., & Sitorus, F. E. (2020). The Effects of Simple Inhalation using Mint (Mentha Piperita) Aromatherapy on Decreased Shortness of Breath in Lung Tuberculosis Patients. ICHIMAT, (Ichimat 2019), 286–292. https://doi.org/10.5220/0009488402860292
Pereira, E. J., Sim, L., Driver, H. S., Parker, C. M., & Fitzpatrick, M. F. (2013). The effect of inhaled menthol on upper airway resistance in humans: A randomized controlled crossover study. Canadian Respiratory Journal, 20(1), e1–e4. https://doi.org/10.1155/2013/383019
Rasmin, M. (2015). Prosedur tindakan bidang paru dan pernapasan diagnostik dan terapi. Jakarta: Bagian Pulmonologi Fakultas Kedokteran UI.
Safaah, S., Purnawan, I., & Sari, Y. (2019). Perbedaan Efektivitas Aromaterapi Lavender Dan Aromaterapi Peppermint Terhadap Nyeri Pada Pasien Post Sectio Caesarea Di Rsud Ajibarang. Journal of Bionursing. Retrieved from http://bionursing.fikes.unsoed.ac.id/bion/index.php/bionursing/article/view/10
Silitonga, H., Betti, C., Sihombing, T., & Simangunsong, I. (2020). Pengaruh Inhalasi Sederhana Menggunakan Daun Mint (Menthe Piperita) Terhadap Penurunan Sesak Napas Pada Penderita Tb Paru Di Lingkungan Upt Puskesmas Tandang Buhit Balige. Malahayati Nursing Journal, 2(3), 632–640. https://doi.org/10.33024/manuju.v2i3.2905
Siswantoro, E. (2017). Pengaruh aroma terapi daun mint terhadap penurunan sesak nafas pasien tuberkulosis paru. Jurnal Keperawatan & Kebidanan, IX(2), 57–68.
Sundari, L., Fitri, N. L., & Purwono, J. (2021). Penerapan inhalasi sederhana menggunakan daun mint (Mentha piperta) terhadap penurunan sesak napas pada pasien TB paru. Jurnal Cendikia Muda, 1(2), 256–261.
Tamara, D. V., Nurhayati, S., & Ludiana. (2022). Penerapan Inhalasi Sederhana Menggunakan Aromaterapi Daun Mint (Mentha Piperita) Terhadap Sesak Napas Pada Pasien TB Paru. Jurnal Cendikia Muda, 2(1), 40–49.
World Health Organization. (2020). Global Tuberculosis Report 2020. America.
Zulkarnain. (2019). Pengaruh Latihan Pernapasan Diafragma Terhadap Skala Sesak Napas Dan Kadar Malondialdehyde Penderita Penyakit Paru Obstruktif Kronik Stabil. Retrieved April 11, 2021, from http://repositori.usu.ac.id/bitstream/handle/123456789/20433/167008001.pdf?sequence=1