Penurunan Tekanan Darah Dengan Penerapan Terapi Rendam Kaki Menggunakan Air Hangat Pada Pasien Hipertensi
Keywords:
hipertensi, rendam kaki, air hangatAbstract
Hipertensi adalah penyakit kelainan jantung dan pembuluh darah yang ditandai dengan peningkatan tekanan darah. Upaya untuk mengatasi hipertensi dapat dilakukan dengan terapi farmakologi dan non farmakologi. Salah satu terapi non farmakologi yang dapat menurunkan tekanan darah yaitu dengan terapi rendam kaki air hangat. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh terapi rendam kaki air hangat terhadap penurunan tekanan darah pada penderita hipertensi. Desain penelitian ini menggunakan Quasy Experiment, yaitu pre-test and post-test without control. Populasi dalam penelitian ini warga yang menderita hipertensi. Teknik pengambilan sempel menggunakan teknik total sampling dengan jumlah sampel sebanyak 20 orang. Instrumen penelitian ini menggunakan lembar observasi pengukuran tekanan darah dan lembar checklist pemberian terapi rendam kaki air hangat. Analisis data menggunakan uji paired T Test. Hasil penelitian didapatkan nilai p value 0.005 artinya ada pengaruh yang signifikan terapi rendam kaki air hangat terhadap penurunaan tekanan darah pada penderita hipertensi. Terapi rendam kaki air hangat dapat digunakan sebagai terapi non farmakologi untuk menurunkan tekanan darah pada penderita hipertensi.
References
Agnesia. (2012). Faktor Resiko Hipertensi Pada Masyarakat Di Desa Kabangon Kidul, Kabupaten Rembang. Universitas Di Ponogoro.
Bustan, M. N. (2015). Manajemen Pengendalian Penyakit Tidak Menular. PT Rineka Cipta,.
Destia, D., & Umi, A. P. (2014). Perbedaan Tekanan Darah Sebelum Dan Sesudah Dilakukan Hidroterapi Rendam Hangat Pada Penderita Hipertensi Di Desa Kebondalem Kecamatan Jambu Kabupaten Semarang. Stikes Ngudi Waluyo Ung, 4–9.
Dilianti, I. E., Candrawati, E., & Adi, W. R. C. (2017). Efektivitas Hidroterapi Terhadap Penurunan Tekanan Darah Pada Lansia Di Panti Wreda Al-Islah Malang. Nursing News, 2(3), 193–206.
Elvira, M., & Anggraini, N. (2019). Faktor-Faktor Yang Berhubungan Dengan Kejadian Hipertensi. Jurnal Akademika Baiturrahim Jambi, 8(1), 78. https://doi.org/10.36565/jab.v8i1.105
Ferayanti, N. M., Erwanto, R., & Sucipto, A. (2017). The Effectiveness Of Warm Water Therapy And Deep Breathing Relaxation In Blood Pressure. Nurscope : Jurnal Penelitian Dan Pemikiran Ilmiah Keperawatan, 3(2), 38. https://doi.org/10.30659/nurscope.3.2.38-45
Ilkafah, I. (2016). Perbedaan Penurunan Tekanan Darah Lansia Dengan Obat Anti Hipertensi Dan Terapi Rendam Air Hangat Di Wilayah Kerja Puskesmas Antara Tamalanrea Makassar. PHARMACON, 5(2).
Jiwantoro, Y. A. (2017). Riset Keperawatan Analisa Data Statistik Menggunakan SPSS. Mitra Wacana Media.
Junaidi, I. (2010). Hipertensi pengenalan, pencegahan, dan pengobatan. PT Bhuana Ilmu Populer.
Kemenkes. (2019). Hipertensi. Badan Litbangkes, Kemenkes.
Kementerian Kesehahatan, R. I. (2014). Pusat Data dan Informasi Kementerian Kesehatan RI: Status dan Analisis Hipertensi. In Infodatin Kemenkes RI. Kementerian Kesehatan RI.
Lalage, Z. (2019). Hidup Sehat dengan Terapi Air (Abata Pres). Abata Press.
Maksuk, M. (2012). Analisis Faktor Risiko Penyakit Hipertensi Pada Masyarakat Di Kecamatan Kemuning Kota Palembang Tahun 2012. JPP (Jurnal Kesehatan Poltekkes Palembang), 1(10).
Muhamadun. (2010). Hidup Bersama Hipertensi. In Books.
Riskesdas. (2018). Kementerian Kesehatan RI Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan. Jakarta.
Riwidikdo, H. (2013). Statistik Kesehatan dan Aplikasi SPSS Dalam Prosedur. Rohima Press.
Sella, N., & Novayelinda, R. (2014). PERBANDINGAN PEMBERIAN HIDROTERAPI RENDAM KAKI AIR HANGAT DAN PIJAT AKUPRESUR TERHADAP TEKANAN DARAH PADA PENDERITA HIPERTENSI PRIMER Nur Sella 1 , Erwin 2 , Riri Novayelinda 3. 477–484.
Smeltzer, S. C. and B. B. G. (2013). Buku Ajar Keperawatan Medikal-Bedah (8th ed.). EGC.