Upaya Peningkatan Status Gizi Balita yang Mengalami Stunting dengan Pelatihan Kreasi Menu Seimbang atau Bergizi

https://doi.org/10.33860/pjpm.v3i4.1211

Authors

  • Siti Zuraida Muhsinin Fakultas Ilmu Kesehatan, Universitas Nahdlatul Wathan Mataram, Mataram, Indonesia https://orcid.org/0000-0001-8346-6823
  • Nurul Hidayati Fakultas Ilmu Kesehatan, Universitas Nahdlatul Wathan Mataram, Mataram, Indonesia
  • Ade Irma Fitria Ningsih Fakultas Ilmu Kesehatan, Universitas Nahdlatul Wathan Mataram, Mataram, Indonesia
  • Herni Sulastien Fakultas Ilmu Kesehatan, Universitas Nahdlatul Wathan Mataram, Mataram, Indonesia
  • Abdul Rahman Al-Khuzaifi Fakultas Ilmu Kesehatan, Universitas Nahdlatul Wathan Mataram, Mataram, Indonesia

Keywords:

Balita;, Gizi Seimbang;, Stunting;

Abstract

The result of the preliminary study in Apit Aik hamlet has found that the 7 toddlers have stunted problems and from the anamnesis the study has found that mothers lack knowledge about how to fulfill the balanced nutrition for toddlers. As a health institution, the faculty of health sciences tried to participate in efforts to reduce stunting rates by conducting counseling activities and training in the manufacture of complementary feeding foods. The purpose of this community service activity is to help mothers with stunted children understand what stunting is, balanced/nutritious nutrition, and can make processed complementary foods for their toddlers. The location of this community service activity is Apit Aik hamlet, Gunung sari District, West Lombok, and West Nusa Tenggara. The target is mothers with stunting children, the 7 people in total. In the process of activities, the methods were used lectures, discussions, demonstrations, and also by giving leaflets to participants. Before and after the activities, the participants have given a questionnaire to evaluate the material provided. The progress of the community service activity evaluation showed an increase in participants' learning from the lack level of the 4 people, 57.1% to the level of good knowledge of the 6 people or 85.7%. Based on the result, it is significant to carry out similar activities followed by an evaluation of the nutritional status of children under five with stunting.

ABSTRAK

Hasil studi pendahuluan di dusun Apit Aik ditemukan 7 orang batita mengalami stunting dan dari anamnesis didapatkan adanya pengetahuan yang kurang pada ibu tentang bagaimana pemenuhan nutrisi seimbang pada balita. Sebagai institusi kesehatan, fakultas ilmu kesehatan berusaha ikut berpartisipasi dalam upaya menurunkan angka stunting, dengan melakukan kegiatan penyuluhan dan pelatihan pembuatan makanan MP-ASI. Tujuan kegiatan pengabdian masyarakat ini adalah membantu ibu dengan anak stunting untuk memahami apa itu stunting, gizi seimbang/bergizi serta dapat membuat olahan makanan bergizi MP-ASI untuk balita mereka. Kegiatan pengabdian masyarakat ini berlokasi di dusun Apit Aik, Kecamatan Gunungsari, Lombok Barat, Nusa Tenggara Barat. Sasarannya adalah ibu dengan anak stunting yang berjumlah 7 orang. Dalam proses kegiatan metode yang digunakan adalah ceramah, diskusi dan demonstrasi, serta pemberian leaflet pada peserta. Sebelum dan setelah kegiatan peserta diberikan kuesioner untuk dapat mengevaluasi materi yang diberikan. Hasil evaluasi memperlihatkan terjadi peningkatan pengetahuan peserta dari tingkat pengetahuan yang kurang sebanyak 4 orang atau 57.1% menjadi tingkat pengetahuan baik sebanyak 6 orang atau 85,7%. Berdasarkan hal tersebut diatas penting untuk dilakukan kegiatan serupa dengan diikuti evaluasi pada status gizi balita dengan stunting.

References

Anggryni, M., Mardiah, W., Hermayanti, Y., Rakhmawati, W., Ramdhanie, G. G., & Mediani, H. S. (2021). Faktor Pemberian Nutrisi Masa Golden Age dengan Kejadian Stunting pada Balita di Negara Berkembang. Jurnal Obsesi : Jurnal Pendidikan Anak Usia Dini, 5(2), 1764–1776. https://doi.org/10.31004/obsesi.v5i2.967

Anindita, P. (2018). Hubungan Tingkat Pendidikan Ibu, Pendapatan Keluarga, Kecukupan Protein & Zinc Dengan Stunting (Pendek) Pada Balita Usia 6-35 Bulan Di Kecamatan Tembalang Kota Semarang. Jurnal Kesehatan Masyarakat, 1(2), 617–626. Retrieved from https://www.neliti.com/id/publications/18764/hubungan-tingkat-pendidikan-ibu-pendapatan-keluarga-kecukupan-protein-zinc-denga

Ariani, M. (2020). Determinan Penyebab Kejadian Stunting Pada Balita: Tinjauan Literatur. Dinamika Kesehatan: Jurnal Kebidanan Dan Keperawatan, 11(1), 172–186. https://doi.org/10.33859/dksm.v11i1.559

Arikunto, S. 2013.Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. Edisi Revisi. Jakarta: PT. Rineka Cipta. https://onesearch.id/Record/IOS7783.ai:slims-19921

Beal, T., Tumilowicz, A., Sutrisna, A., Izwardy, D., & Neufeld, L. M. (2018). A review of child stunting determinants in Indonesia. Maternal and Child Nutrition, 14(4), 1–10. https://doi.org/10.1111/mcn.12617

Development Initiatives. (2018). 2018 Global Nutrition Report: Shining a light to spuraction on nutrition. Bristol, UK: Development Initiatives. https://globalnutritionreport.org/reports/global-nutrition-report-2018/

Headey, D., Hirvonen, K., & Hoddinott, J. (2018). Animal sourced foods and child stunting. American Journal of Agricultural Economics, 100(5), 1302–1319. https://doi.org/10.1093/ajae/aay053

Kemenkes RI. (2018). Hasil Riset Kesehatan Dasar Tahun 2018. Kementrian Kesehatan RI, https://kesmas.kemkes.go.id/assets/upload/dir_519d41d8cd98f00/files/Hasil-riskesdas-2018_1274.pdf

Kemenkes RI (2021). Hasil Studi Satus Gizi Indonesia 2021. Kementerian Kesehatan RI. https://www.litbang.kemkes.go.id/buku-saku-hasil-studi-status-gizi-indonesia-ssgi-tahun-2021/

Manggala, A. K., Wiswa, K., Kenwa, M., Me, M., Kenwa, L., Agung, A., … Sawitri, S. (2018). Risk factors of stunting in children aged 24-59 months. Paediatrica Indonesiana. 58(5), 205–212. http://dx.doi.org/10.14238/pi58.5.2018.205-12

Naulia, R. P., & Saudi, L. (2021). Pengaruh Edukasi Gizi Terhadap Pengetahuan dan Sikap Ibu dalam Pemenuhan Nutrisi Balita Stunting. Jurnal Ilmu Kesehatan Masyarakat. (April), 95–101. https://journals.stikim.ac.id/index.php/jikm/article/view/903/676

Nurmalasari, Y., Sjariani, T., & Sanjaya, P. I. (2019). Hubungan Tingkat Kecukupan Protein Dengan Kejadian Stunting Pada Balita Usia 6-59 Bulan Di Desa Mataram Ilir Kec. Seputih Surabaya Kabupaten Lampung Tengah Tahun 2019. Jurnal Ilmu Kedokteran Dan Kesehatan, 6(2), 92–97. https://doi.org/10.33024/jikk.v6i2.2120

World Health Organization. (2014). Global Nutrition Targets 2025. 1–2. http://www.who.int/nutrition/topics/nutrition_globaltargets2025/en/

Perumal, N., Bassani, D. G., & Roth, D. E. (2018). Use and Misuse of Stunting as a Measure of Child Health. Jurnal Of Nutrition. (April), 1-3. https://doi.org/10.1093/jn/nxx064

Rahayu, et al. (2018). Determinants of Stunting and Wasting in Children Aged 12-48 Months. Journal of Maternal and Child Health, 03(02), 105–118. https://doi.org/10.26911/thejmch.2018.03.02.03

Semba, R. D. (2016). The rise and fall of protein malnutrition in global health. Annals of Nutrition and Metabolism, 69(2), 79–88. https://doi.org/10.1159/000449175

Siswati, T., Afiyati, N.S., & Gunawan, A.M. (2022). Pemberdayaan Perempuan Melalui Pelatihan Pengolahan Makanan Untuk Mengatasi Stunting Di Daerah Perdesaan .” Jurnal Kesehatan Masyarakat, 10(2). 244-248 https://ejournal3.undip.ac.id/index.php/jkm/article/view/32841/26668

TNPK. (2017). Tnp2K 2017. Tim Nasional Percepatan Penanggulangan Kemiskinan, 1, 14–15. http://www.tnp2k.go.id/images/uploads/downloads/Binder_Volume1.pdf

Trihono, Atmarita, Tjandrarini, D. H., Tejayanti, T., & Nurlinawati, I. (2015). Pendek (stunting) di Indonesia, Masalah dan Solusinya. Lembaga Penerbit Balitbangkes. http://repository.bkpk.kemkes.go.id/3512/

Yessy N, (2017). Perkembangan kognitif dan emosi psikologi pada memaja awal. J-PENGMAS: Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat. 1(1). 6-12. https://ojshafshawaty.ac.id/index.php/jpengmas/article/view/1

Published

2022-11-15

How to Cite

Muhsinin, S. Z., Hidayati, N. ., Ningsih, A. I. F. ., Sulastien, H., & Al-Khuzaifi, A. R. . (2022). Upaya Peningkatan Status Gizi Balita yang Mengalami Stunting dengan Pelatihan Kreasi Menu Seimbang atau Bergizi . Poltekita: Jurnal Pengabdian Masyarakat, 3(4), 784–791. https://doi.org/10.33860/pjpm.v3i4.1211

Similar Articles

<< < 1 2 3 4 5 6 7 8 > >> 

You may also start an advanced similarity search for this article.