Determinan Kejadian Stunting di Wilayah Kerja Dinas Kesehatan Kabupaten Lampung Utara

https://doi.org/10.33860/jik.v16i3.1460

Authors

  • Novi Jayanti Magister Kesehatan Masyarakat, Universitas Mitra Indonesia, Indonesia
  • Sugeng Eko Irianto Magister Kesehatan Masyarakat, Universitas Mitra Indonesia, Indonesia
  • Ai Kustiani Magister Kesehatan Masyarakat, Universitas Mitra Indonesia, Indonesia
  • Dewi Rahayu Magister Kesehatan Masyarakat, Universitas Mitra Indonesia, Indonesia
  • Atikah Adyas Magister Kesehatan Masyarakat, Universitas Mitra Indonesia, Indonesia

Keywords:

Stunting, Balita, Sanitasi Lingkungan, Penyakit Infeksi, Imunisasi Dasar

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis faktor-faktor yang berhubungan dengan kejadian Stunting di wilayah kerja dinas kesehatan kabupaten lampung utara tahun 2021. Desain penelitian yang digunakan adalah analitik cross sectional, subjek dalam penelitian ini adalah ibu dengan balita yang ada di Kabupaten Lampung Utara. Sampel yang digunakan sebanyak 100 responden dengan teknik pengambilan sampel menggunakan teknik purposive sampling. Analisis dalam penelitian ini menggunakan chi-square dan regresi logistik berganda. Hasil penelitian yaitu terdapat  26% balita yang Stunting. Balita asupan gizinya cukup sebesar 57%, persentase balita yang memiliki riwayat penyakit infeksi sebesar 29%, pemberian ASI Eksklusif sebesar 70%, terdapat 27% yang tidak menerima imunisasi dasar, Pendidikan ibu dengan kategori tinggi yaitu 73%, dan pendapatan keluarga dengan kategori tinggi yaitu 72%, dan terdapat 24% balita yang tidak mendapatkan layanan kesehatan, serta sanita lingkungan dengan kategori buruk sebesar 28%.. Hasil uji statistik didapatkan bahwa ada hubungan antara asupan gizi (p=0,000), penyakit infeksi (p=0,000), Riwayat Pemberian ASI Eksklusif (p= 0,000), imunisasi dasar (p=0,000), Pendidikan ibu (p=0,001), pendapatan keluarga (p=0,015), pelayanan Kesehatan (p=0,000), dan sanitasi lingkungan (p=0,000) dengan kejadian stunting. Pada analisis multivariat didapatkan faktor yang paling dominan adalah sanitasi lingkungan dengan p-value 0,001 dengan OR terbesar yaitu 28,540

References

WHO. Global nutrition targets 2025: stunting policy brief [Internet]. 2014 [cited 2022 Oct 17]. Available from: https://www.who.int/publications-detail-redirect/WHO-NMH-NHD-14.3

Kementerian Kesehatan Republik Indonesia. Laporan Akuntabilitas Kinerja Tahun 2020. Jakarta: Kementerian Kesehatan Republik Indonesia; 2021. 224 p.

Dinas Kesehatan Provinsi Lampung. Profil Kesehatan Kesehatan Provinsi Lampung. Lampung: Dinas Kesehatan Provinsi Lampung; 2016.

Kemenkes RI. Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas). Jakarta: Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan Kementerian Kesehatan RI; 2018.

Kusnandar VB. Daftar Kabupaten di Lampung dengan Prevalensi Balita Stunting Tertinggi 2021 | Databoks [Internet]. 2022 [cited 2022 Oct 17]. Available from: https://databoks.katadata.co.id/datapublish/2022/08/10/daftar-kabupaten-di-lampung-dengan-prevalensi-balita-stunting-tertinggi-2021

Rahayu A, Yulidasari F, Putri AO, Rahman F. Riwayat Berat Badan Lahir dengan Kejadian Stunting pada Anak Usia Bawah Dua Tahun. Kesmas: Jurnal Kesehatan Masyarakat Nasional (National Public Health Journal). 2015 Nov 8;10(2):67–73.

Maynarti S. Hubungan Pendidikan, Pekerjaan Ibu dan Riwayat Pemberian ASI Dengan Kejadian Stunting Pada Anak Sekolah Dasar. Jurnal Kesehatan Saelmakers PERDANA (JKSP). 2021 Feb 10;4(1):71–8.

Lusita AP, Suyatno S, Rahfiludin MZ. Perbedaan Karakteristik Balita Stunting Di Pedesaan Dan Perkotaan Tahun 2017 (Studi Pada Anak Usia 24-59 Bulan Di Wilayah Kerja Puskesmas Gabus II Dan Wilayah Kerja Puskesmas Pati II Kabupaten Pati). Jurnal Kesehatan Masyarakat (Undip). 2017 Oct 1;5(4):600–12.

Pratama MR, Irwandi S. Hubungan Pemberian Asi Eksklusif Dengan Stunting Di Puskesmas Hinai Kiri, Kecamatan Secanggang, Kabupaten Langkat. Jurnal Kedokteran STM (Sains dan Teknologi Medik). 2021 Jan 21;4(1):17–25.

Cyntithia LG. Hubungan Riwayat Penyakit Diare dengan Kejadian Stunting Pada Balita. Jurnal Medika Hutama. 2021 Oct 3;3(01 Oktober):1723–7.

Mentari TS. Pola Asuh Balita Stunting Usia 24-59 Bulan. HIGEIA (Journal of Public Health Research and Development). 2020 Oct 31;4(4):610–20.

Napirah MR, Rahman A, Tony A. Faktor-Faktor Yang Berhubungan Dengan Pemanfaatan Pelayanan Kesehatan Di Wilayah Kerja Puskesmas Tambarana Kecamatan Poso Pesisir Utara Kabupaten Poso. Jurnal Pengembangan Kota. 2016 Jul 10;4(1):29–39.

Adila NTH. The Hubungan Infeksi Saluran Pernafasan Akut dengan Kejadian Stunting. fulltext PDF. 2021 May 19;10(1):273–9.

Desyanti C, Nindya TS. The Relations Between Diarrheal Disease History and Hygiene Practices with Stunting Incidences Among Children Aged 24-59 Months in The Work Area of Puskesmas Simolawang, Surabaya. Amerta Nutr. 2017;1(3):243–51.

Arini D, Nursalam N, Mahmudah M, Faradilah I. The incidence of stunting, the frequency/duration of diarrhea and Acute Respiratory Infection in toddlers. J Public Health Res. 2020 Jul 2;9(2):1816.

Usman S, Salma WO, Asriati A. Evaluasi Kejadian Stunting Pada Balita Yang Memiliki Riwayat Diare Dan Ispa Di Puskesmas Rumbia. JURNAL ILMIAH OBSGIN. 2021 Sep 10;13(3):11–9.

Arlinda S, Riviwanto M, Muslim B, Gusti A, Yanti DD. Determinant Factors of Stunting in West Pasaman District, West Sumatera Indonesia. JKL. 2022 Jan 26;14(1):37.

Sajalia H, Dewi YLR, Murti B. Life Course Epidemiology on the Determinants of Stunting in Children Under Five in East Lombok, West Nusa Tenggara. Journal of Maternal and Child Health. 2018 Aug 4;3(4):242–51.

Richard SA, Black RE, Checkley W. Revisiting the Relationship of Weight and Height in Early Childhood12. Adv Nutr. 2012 Mar 2;3(2):250–4.

Betan Y, Hemchayat M, Wetasin K. Factors Influencing Malnutrition of Children Aged 24-60 Months Old in Flores Timur, Nusa Tenggara Timur. 1. 2022 Jan 31;11(1):46–57.

Chidziwisano K, Tilley E, Malolo R, Kumwenda S, Musaya J, Morse T. Risk Factors Associated with Feeding Children under 2 Years in Rural Malawi—A Formative Study. Int J Environ Res Public Health. 2019 Jun;16(12):2146.

Walson JL, Berkley JA. The impact of malnutrition on childhood infections. Curr Opin Infect Dis. 2018 Jun;31(3):231–6.

Prendergast AJ. Malnutrition and vaccination in developing countries. Philos Trans R Soc Lond B Biol Sci. 2015 Jun 19;370(1671):20140141.

Blanchard-Rohner G. Vaccination in Children With Autoimmune Disorders and Treated With Various Immunosuppressive Regimens: A Comprehensive Review and Practical Guide. Front Immunol. 2021 Aug 2;12:711637.

Hadianti, DN, Mulyati E, Ratnaningsih E. Buku Ajar Imunisasi. Jakarta: Pusat Pendidikan dan Pelatihan Tenaga Kesehatan; 2014. 180 p.

Wanda YD, Elba F, Didah, Susanti AI, Rinawan FR. Riwayat Status Imunisasi Dasar Berhubungan Dengan Kejadian Balita Stunting. JKM (Jurnal Kebidanan Malahayati). 2021;7(4):851–6.

Cahyono. Vaksinasi Cara Ampuh Cegah Penyakit Infeksi. Yogyakarta: Penerbit Kanisius; 2010.

Harahap ED, Suroyo RB, Silaen M. Factors Affecting Mother Behavior to the Granting of Basic Immunization in Baby in Village Situmbaga Halongonan Timur Padang Lawas Utara District. Jurnal Komunitas Kesehatan Masyarakat. 2020;2(2):22–33.

Notoatmodjo. Promosi Kesehatan dan Ilmu Perilaku. Jakarta: Rineka Cipta; 2007.

Zalukhu A, Mariyona K, Andriani L. Hubungan Sanitasi Lingkungan Dengan Kejadian Stunting Pada Anak Balita (0-59) Bulan Di Nagari Balingka Kecamatan Iv Koto Kabupaten Agam Tahun 2021. Jurnal Ners. 2022 Apr 23;6(1):52–60.

Al-firdausyah KSP, Thaha AR, Dachlan DM, Virani D, Battung SM. Relationship of Environmental Sanitation And History of Infectious Diseases With The Incidence of Stunting To Children With Aged 6-23 Months In The Working Area Of Patimpeng Health Care Bone District. Jurnal Gizi Masyarakat Indonesia (The Journal of Indonesian Community Nutrition). 2021;10(1):52–66.

Manongga. Gizi Kualitas Hidup Manusia: Epidemiologi Malnutrisi Dan Dampaknya Terhadap Kualitas Hidup Anak Balita Pada Berbagai Zona Ekosistem Di Propinsi Papua Dan Propinsi Nusa Tenggara Timur. Kupang: Seminar Pembangunan Kesehatan Masyarakat Berkelanjutan. In: Kupang: Seminar Pembangunan Kesehatan Masyarakat Berkelanjutan. Kupang; 2013.

Puspitawati N, Sulistyarini T. Sanitasi Lingkungan Yang Tidak Baik Mempengaruhi Status Gizi Pada Balita Di Wilayah RW VI Kelurahan Bangsal. Jurnal STIKES. 2013;6(1):74–83.

Lestari W, Margawati A, Rahfiludin Z. Faktor risiko stunting pada anak umur 6-24 bulan di kecamatan Penanggalan kota Subulussalam provinsi Aceh. JGI. 2014 Dec 1;3(1):37–45.

Niga DM, Purnomo W. Hubungan Antara Praktik Pemberian Makan, Perawatan Kesehatan, Dan Kebersihan Anak Dengan Kejadian Stunting Pada Anak Usia 1-2 Tahun Di Wilayah Kerja Puskesmas Oebobo Kota Kupang. Jurnal Wiyata: Penelitian Sains dan Kesehatan. 2017 May 25;3(2):151–5.

Hasanah S, Handayani S, Wilti IR. Hubungan Sanitasi Lingkungan Dengan Kejadian Stunting Pada Balita Di Indonesia (Studi Literatur). Jurnal Keselamatan, Kesehatan Kerjadan Lingkungan (JK3L). 2021;2(2):83–94.

Sari M, Inayah A, Helen B. Edukasi Kepada Masyarakat Terhadap Pemanfaatan Penggunaan Jamban Sehat Di Kelurahan Bukik Cangang Kayu Ramang Bukittinggi. Empowering Society Journal. 2020;1(2):116–24.

Published

2022-11-04

How to Cite

Jayanti, N., Irianto, S. E. ., Kustiani, A. ., Rahayu, D. ., & Adyas, A. . (2022). Determinan Kejadian Stunting di Wilayah Kerja Dinas Kesehatan Kabupaten Lampung Utara. Poltekita : Jurnal Ilmu Kesehatan, 16(3), 268–277. https://doi.org/10.33860/jik.v16i3.1460

Issue

Section

Original Articles

Similar Articles

<< < 1 2 3 4 5 6 7 8 > >> 

You may also start an advanced similarity search for this article.