Pemberdayaan Remaja dalam Pengelolaan Kesehatan Reproduksi pada Layanan Konseling Sebaya

Youth Empowerment on Health Reproduction Management at Peer Counseling Services

https://doi.org/10.33860/pjpm.v3i2.884

Authors

Keywords:

Pemberdayaan Remaja, Kesehatan reproduksi, Konseling Sebaya

Abstract

The problems of adolescents in Banten Province are very concerning, including free sex, teenage pregnancy, teenage marriage, teenage childbirth, sexual diseases and deviant sexual behavior. These problems increased from 59% in 2012 to 74% in 2017. Program Pusat Informasi dan Konseling Remaja/Mahasiswa (PIK R/M) is the government's effort in overcoming adolescent problems by using a peer approach. The purpose of this activity is to improve the skills of peer counselors in providing peer counseling on adolescent reproductive health in Lebak Regency, identify the knowledge of peer counselors in providing counseling on adolescent reproductive health and identify the number of peer counseling services in providing counseling before and after the intervention. Service activities in the form of training on peer counseling are divided into four stages of activity. The results of this community service activity are that there is an increase in the knowledge of peer counselors about peer counseling, an increase in the number of peer counseling services as much as 71% carried out by counselors, the addition of online counseling services has increased to 63%, and the production of peer counseling videos which are used as learning materials for members. PIK-R in providing peer counseling.

ABSTRAK

Permasalahan remaja di Provinsi Banten sangat memprihatinkan, diantaranya seks bebas, kehamilan remaja, pernikahan remaja, persalinan remaja, penyakit seksual dan perilaku seks menyimpang. Permasalahan ini meningkat dari 59% pada tahun 2012 menjadi 74% pada tahun 2017. Program Pusat Informasi dan Konseling Remaja/Mahasiswa (PIK R/M) merupakan upaya pemerintah dalam mengatasi permasalahan remaja dengan menggunakan pendekatan teman sebaya. Tujuan kegiatan ini adalah untuk meningkatkan keterampilan konselor sebaya dalam memberikan konseling sebaya tentang kesehatan reproduksi remaja di Kabupaten Lebak, mengidentifikasi pengetahuan konselor sebaya dalam memberikan konseling tentang kesehatan reproduksi remaja dan mengidentifikasi jumlah layanan konseling sebaya dalam memberikan konseling sebelum dan sesudah intervensi. Kegiatan pengabdian dalam bentuk pelatihan tentang konseling sebaya yang dibagi menjadi empat tahap kegiatan. Hasil kegiatan pengabdian masyarakat ini adalah terdapat peningkatan pengetahuan pada konselor sebaya tentang konseling sebaya. Terjadi peningkatan jumlah layanan konseling sebaya sebanyak 71% yang dilakukan oleh konselor, penambahan layanan konseling secara daring meningkat menjadi 63%, serta dihasilkannya video konseling sebaya yang menjadi bahan belajar anggota PIK-R dalam memberikan konseling sebaya.

References

Abdi, F., & Simbar, M. (2013). The Peer Education Approach in Adolescents. Iranian J Publ Health, 42(11), 1200–1206. Retrieved from https://www.ncbi.nlm.nih.gov/pmc/articles/PMC4499060/

BKKBN. (2014). Pedoman Pengelolaan Pusat Informasi dan Konseling Remaja dan Mahasiswa. Jakarta: BKKBN. Retrieved from https://onesearch.id/Record/IOS3769.JAKPU000000000000070

BKKBN, BPS, & Kementerian Kesehatan R.I. (2017). Survei Demografi dan Kesehatan 2017. Jakarta: Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana (BKKBN). Retrieved from https://archive.org/details/LaporanSDKI2017

Chandra-Mouli, V., Lane, C., & Wong, S. (2015). What does not work in adolescent sexual and reproductive health: A review of evidence on interventions commonly accepted as best practices. Global Health Science and Practice, 3(3), 333–340. https://doi.org/10.9745/GHSP-D-15-00126

Harini, R., Rahmat, I., & Nisman, W. A. (2014). Upaya Peningkatan Keterampilan Konseling Kesehatan Reproduksi Mahasiswa Melalui Pelatihan Konselor Sebaya. Jurnal Ners, 9(2), 173–182. Retrieved from https://eprints.umm.ac.id/41400/

Ismiyati, I., Sabarudin, U., Sapiie, T. W. A., Husin, F., Susanah, S., & Sunjaya, D. K. (2019). Reproductive Health Problems in Adolescents in Banten Province Permasalahan Kesehatan Reproduksi pada Remaja di Provinsi Banten. Global Medical & Health Communication, 7(12), 52–58. https://doi.org/10.29313/gmhc.v7i1.3060

Ismiyati, I., Sunjaya, D. K., & Susanah, S. (2018). Substansi Modul Konseling Sebaya Dalam Mengatasi Permasalahan Kesehatan Reproduksi Pada Remaja Akhir. Jurnal Medikes (Media Informasi Kesehatan), 5(1), 1–9. https://doi.org/10.36743/medikes.v5i1.1

Laursen, E. K. (2005). Rather Than Fixing Kids – Build Positive Peer Cultures. Reclaiming Children and Youth, 14(3), 137–142. Retrieved from https://eric.ed.gov/?id=EJ725767

Longgupa, L. W., Nurfatimah, N., Kasmawati, K., Nadia, F., & Ramadhan, K. (2021). Inisiasi Pembentukan Pusat Informasi Konseling Kesehatan Reproduksi Remaja. JMM (Jurnal Masyarakat Mandiri), 5(6), 3612–3621. https://doi.org/10.31764/jmm.v5i6.5838

Mairo, Q. K. N. (2015). Kesehatan Reproduksi Remaja Putri di Pondok Pesantren Sidoarjo Jawa Timur. Majalah Kedokteran Bandung, 47(2), 77–83. https://doi.org/10.15395/mkb.v47n2.457

Mevsim, V., Guldal, D., Ozcakar, N., & Saygin, O. (2008). What was retained? The assessment of the training for the peer trainers’ course on short and long term basis. BMC Public Health, 8, 1–7. https://doi.org/10.1186/1471-2458-8-24

Notoatmodjo, S. (2010). Promosi Kesehatan: Teori dan Aplikasi. Jakarta: Rineka Cipta. Retrieved from https://onesearch.id/Record/IOS2726.slims-67040

Noya, F., Ramadhan, K., Tadale, D. L., & Widyani, N. K. (2021). Peningkatan pengetahuan dan keterampilan kader melalui pelatihan kader posyandu remaja. Jurnal Masyarakat Mandiri (JMM), 5(5), 2314–2322. Retrieved from http://journal.ummat.ac.id/index.php/jmm/article/view/5257

Permatasari, D. (2013). Faktor-faktor yang Mempengaruhi Perilaku Konselor Sebaya dalam Implementasi Konseling Kesehatan Reproduksi Remaja di Kabupaten Sumenep. Wiraraja Medika, 3(2), 82–87. Retrieved from https://www.ejournalwiraraja.com/index.php/FIK/article/view/178

Salmiati, S., Hasbahuddin, H., & Bakhtiar, M. I. (2018). Pelatihan Konselor Sebaya Sebagai Strategi Pemecahan Masalah Siswa. MATAPPA: Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat, 1(1), 36. https://doi.org/10.31100/matappa.v1i1.117

Sarwono, S. W. (2016). Psikologi Remaja (Revisi). Jakarta: Raja Grafindo Persada. Retrieved from http://inlislite.uin-suska.ac.id/opac/detail-opac?id=14960

Simons-Morton, B. G., Greene, W. H., & Gottlieb, N. H. (1995). Introduction to Health Education and Health Promotion. Illinois: Waveland Press. Retrieved from https://www.abebooks.com/9780881338454/Introduction-Health-Education-Promotion-Bruce-0881338451/plp

Sinta, F. (2011). Promosi Kesehatan. Yogyakarta: Graham Ilmu. Retrieved from http://balaiyanpus.jogjaprov.go.id/opac/detail-opac?id=1582

Steinberg, L. (2017). Adolescence (11th ed.). New York: Mc. Graw-Hill, Inc. Retrieved from https://www.worldcat.org/title/adolescence/oclc/945685273

Suwarjo. (2008). Konseling teman sebaya untuk peningkatan resiliensi remaja (pemanfaatan interaksi remaja dalam layanan bimbingan dan konseling di SLTP dan SLTA). Retrieved from http://staff.uny.ac.id/sites/default/files/penelitian/Suwarjo, M.Si., Dr. /Peer Couns & Resiliensi Siswa.pdf

Yuliasari, H. (2020). Pelatihan Konselor Sebaya Untuk Meningkatkan Self Awareness Terhadap Perilaku Beresiko Remaja. Jurnal Psikologi Insight, 4(1), 63–72. https://doi.org/10.17509/insight.v4i1.24638

Published

2022-06-30

How to Cite

Ismiyati, I., Sutianingsih, H., Rusyanti, S., Kurniawati, R., & Andriani, D. A. . (2022). Pemberdayaan Remaja dalam Pengelolaan Kesehatan Reproduksi pada Layanan Konseling Sebaya: Youth Empowerment on Health Reproduction Management at Peer Counseling Services. Poltekita: Jurnal Pengabdian Masyarakat, 3(2), 278–285. https://doi.org/10.33860/pjpm.v3i2.884

Issue

Section

Articles

Similar Articles

<< < 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 > >> 

You may also start an advanced similarity search for this article.