Efektivitas Jenis Umpan dan Spesies Tikus di Pabrik Gilingan Gabah Desa Malonas Kecamatan Dampelas Kabupaten Donggala

https://doi.org/10.33860/bjkl.v4i2.4074

Authors

  • Moh Shadiq DIII Sanitasi Poltekkes Kemenkes Palu
  • Djuanidil Syukur S DIII Sanitasi Poltekkes Kemenkes Palu
  • Andi Respito DIII Sanitasi Poltekkes Kemenkes Palu
  • Santriana Santriana DIII Sanitasi Poltekkes Kemenkes Palu
  • Dessy Agustiany DIII Sanitasi Poltekkes Kemenkes Palu

Keywords:

Efektivitas umpan, spesies tikus, Desa Malonas, Kabupaten Donggala

Abstract

Latar Belakang: Leptospirosis dan pes adalah penyakit zoonosis yang sering ditularkan oleh tikus, terutama di lingkungan industri seperti pabrik penggilingan gabah. Pemilihan umpan yang efektif dalam perangkap tikus merupakan langkah penting untuk mengurangi populasi tikus dan risiko penyebaran penyakit ini. Tujuan: Penelitian ini bertujuan untuk menentukan efektivitas berbagai jenis umpan (gabah, kelapa bakar, dan jagung manis) dalam menangkap tikus serta mengidentifikasi spesies tikus yang dominan di pabrik penggilingan gabah. Metode: Menggunakan jenis penelitian eksperimen semu (quasi eksperiment). Desain penelitian yang digunakan post test only non equivalent control group. Populasi adalah seluruh tikus yang berada di penggilingan gabah, sampel diambil secara accidental sejumlah 45 ekor tikus, dengan menggunakan jenis umpan gabah, kelapa bakar dan jagung manis. Variabel penelitianya adalah umpan gabah, kelapa bakar dan jagung manis serta tikus hidup. Hasil: Hasil menunjukkan bahwa umpan jagung manis memiliki efektivitas tertinggi (42,5%), diikuti oleh gabah (37,5%) dan kelapa bakar (32,5%). Spesies tikus yang dominan adalah Rattus rattus diardii (91%). Temuan ini menunjukkan pentingnya pemilihan umpan yang sesuai untuk meningkatkan keberhasilan pengendalian tikus. Kesimpulan: Penggunaan jagung manis sebagai umpan utama dapat menjadi strategi efektif dalam program pengendalian tikus di lingkungan industri. Selain itu, hasil ini mendukung pentingnya pendekatan berbasis spesies dalam pengelolaan populasi tikus. Fokus pada Pengelolaan Lingkungan dengan menutup akses tikus dan mengurangi sumber daya yang menarik mereka.

References

Arum Siwiendrayanti RK. Unnes Journal of Public Health The Difference of Lured Rat Number between Uncombined and Combined. 2020;9(1).

Wininger, Fred A. , Zeng R., Johnson, G.S., Katz, M.L., Johson G.C., Bush, W.W. , Jarboe, J.M., Coates JR. Case report : Case report. Can Fam Physician. 2020;47(10):788–9.

Kadir MAA, Manaf RA, Mokhtar SA, Ismail LI. Spatio-Temporal Analysis of Leptospirosis Hotspot Areas and Its Association with Hydroclimatic Factors in Selangor, Malaysia: Protocol for an Ecological Cross-sectional Study. JMIR Res Protoc. 2023;12.

Notobroto HB, Mirasa YA, Rahman FS. Sociodemographic, behavioral, and environmental factors associated with the incidence of leptospirosis in highlands of Ponorogo Regency, Province of East Java, Indonesia. Clin Epidemiol Glob Heal [Internet]. 2021;12(November):100911. Available from: https://doi.org/10.1016/j.cegh.2021.100911

Anyamba A, Chretien JP, Small J, Tucker CJ, Linthicum KJ. Developing global climate anomalies suggest potential disease risks for 2006 - 2007. Int J Health Geogr. 2006;5:1–8.

You A, Be M, In I. Breeding Ecology of the Rice Field Rat. 2022;(January).

Duron Q, Cornulier T, Vidal E, Bourguet E, Ruffino L. Combining live and lethal trapping to inform the management of alien invasive rodent populations in a tropical montane forest. NeoBiota. 2020;63:101–25.

Brown PR, Henry S, Hinds LA, Robinson F, Duncan RP, Ruscoe WA. Background food influences rate of encounter and efficacy of rodenticides in wild house mice. J Appl Ecol. 2024;61(7):1626–37.

View of BAIT PREFERENCES BY DIFFERENT SMALL MAMMAL ASSEMBLAGES FOR EFFECTIVE CAGE-TRAPPING.pdf.

Santiago-Marrero CG, Büyükkarakaya AM, Küçükel E, Řídký J. Microbotanical analyses of dental calculus and caries occurrence at Neolithic Tepecik-Çiftlik, Türkiye: insights into diet and oral health. Archaeol Anthropol Sci. 2025;17(1).

Ni M, Syakbanah NL, Sulistiono E, Prasidya DA. Kemampuan Perangkap dengan Umpan Berbasis Kelapa dalam Pengendalian Kepadatan Tikus Rumah. 2024;24(2):221–6.

Wahyuni S, Sulasmi S, La Taha LT. Kemampuan Variasi Umpan Dalam Mengendalikan Vektor Tikus Di Pabrik Beras Kecamatan Tanete Rilau Kabupaten Barru. Sulolipu Media Komun Sivitas Akad dan Masy. 2024;24(1):163–72.

Azis AI, Ratih R, Andraini DE. Konsep Permakultur Sebagai Metode Pengendalian Serangan Tikus pada Jagung Manis di Pertanian Perkotaan. Perbal J Pertan Berkelanjutan. 2023;11(3):307–15.

View of COMMENSAL SMALL MAMMAL SPECIES AND BAIT PREFERENCES IN URBAN AREAS OF PENANG ISLAND.pdf.

Price CJ, Banks PB. Habitat augmentation for introduced urban wildlife: The use of piles of railway sleepers as refuge for introduced black rats Rattus rattus. Aust Zool. 2018;39(3):513–9.

Adams MWD, Grant LS, Kovacs TGL, Liang SQT, Norris N, Wesley HE, et al. Commensal black rats Rattus rattus select wild vegetation over urbanised habitats. Oikos. 2023;2023(3):1–6.

Cahyaningrum WR, Wardani DPK, Ristiyanto R, Almanfaluthi ML, Handayani FD. Kepadatan dan Dominasi Pinjal pada Beberapa Jenis Tikus dan Habitat di Daerah Enzootik Pes di Kabupaten Pasuruan, Jawa Timur. J Sain Vet. 2024;42(2):265.

Published

2024-12-20

Issue

Section

Articles