Pengaruh Pijat Oksitosin terhadap Produksi ASI pada Ibu Post Partum di Ruangan Nifas RSUD Mokopido Tolitoli
Keywords:
Pijat Oksitosin, Produksi ASI, Ibu Post PartumAbstract
Cakupan pemberian ASI pada bayi di RSUD Mokopido Tolitoli hanya sebesar 11,98% hal ini masih sangat jauh dengan target nasional yaitu sebesar 80%. Salah satu penyebab kegagalan pemberian ASI yaitu produksi ASI yang menurunĀ upaya yang dapat dilakukan yaitu dengan melakukan pijat oksitosin. Penelitian ini bertujuan untuk mengukur pengaruh pijat oksitosin terhadap produksi ASI pada ibu postpartum di RSUD Mokopido Tolitoli. Penelitian kuantitatif ini menggunakan desain quasi-experimental dengan pendekatan pretest-posttest dan kelompok kontrol. Sebanyak 60 ibu postpartum dibagi menjadi kelompok intervensi (pijat oksitosin) dan kelompok kontrol (perawatan standar). Pijat dilakukan selama 15-20 menit setiap hari hingga hari ke-5 postpartum, sementara produksi ASI diukur menggunakan pompa ASI. Data dianalisis dengan uji paired t-test dan independent t-test.
Hasil Penelitian menunjukkan peningkatan signifikan produksi ASI pada kelompok intervensi, dari 120 ml di hari ke-3 menjadi 180 ml di hari ke-5 (p < 0,05), sedangkan pada kelompok kontrol, peningkatan tidak signifikan. Terdapat perbedaan signifikan antara kedua kelompok (p < 0,05). Dapat disimpulkan bahwa pengaruh pijat oksitosin terhadap produksi ASI pada ibu postpartum di RSUD Mokopido Tolitoli. Diharapkan perawat/bidan yang ada di Ruangan Nifas agar dapat menerapkan pijat oksitosin pada ibu postpartum khususnya ibu yang pertama kali melahirkan dalam meningkatkan Produksi ASI.