Faktor yang berhubungan dengan Kejadian Bayi Berat Lahir Rendah (BBLR) di Ruang Perinatologi RSUD Drajat Prawiranegara
Factors related to Low Birth Weight (LBW) in the Perinatology Room Drajat Prawiranegara Regional Hospital
Keywords:
Berat Bayi Lahir Rendah, usia kehamilan, preeklampsia, paritasAbstract
Salah satu faktor yang mempengaruhi kematian perinatal adalah Berat Bayi Lahir Rendah (BBLR). Angka BBLR di Provinsi Banten yaitu 9,7-10% dan menduduki peringkat ke-15 di Indonesia. Studi ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara usia kehamilan, paritas dan preeklampsia dengan kejadian BBLR di ruang perinatologi Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Drajat Prawiranegara. Desain penelitian adalah analitik observasional dengan pendekatan case control. Analisis data bivariat menggunakan chi square dan multivariat menggunakan regresi logistik berganda. Jumlah sampel kasus sebanyak 26 bayi dan kontrol (1:1) sebanyan 26 bayi sehingga total sampel sebanyak 52 bayi. Hasil penelitian yaitu terdapat hubungan yang bermakna antara usia kehamilan (p=0,060), paritas (p=0,038), dan preeklampsia (P=0,007) dengan kejadian BBLR. Faktor dominan yang berpengaruh terhadap kejadian BBLR adalah preeklampsi dengan nilai Odds Ratio (OR) variabel preeklampsia adalah 8,6, artinya preeklampsia memiliki peluang hampir 9 kali lebih besar menyebabkan bayi mengalami BBLR dibandingkan dengan tidak preeklampsia. Diharapkan kepada tenaga kesehatan dan RSUD Drajat Prawiranegara dapat memberikan penanganan dan tindakan yang tepat untuk mengatasi komplikasi dan penyulit yang berhubungan dengan berat bayi lahir rendah.
References
Kementerian Kesehatan R.I. Survey Demografi Kesehatan Indonesia tahun 2017. Jakarta: Kementerian Kesehatan R.I.; 2017.
Dinas Kesehatan Propinsi Banten. Profil Kesehatan Provinsi Banten tahun 2017. Tangerang: Dinas Kesehatan Propinsi Banten; 2018.
RSUD Drajat Prawiranegara. Buku Register Ruang Perinatologi tahun 2019. Tangerang; 2019.
Manuaba I, Bagus G. Ilmu Penyakit Kebidanan, Kandungan dan Pelayanan KB untuk pendidikan Bidan. EGC, Jakarta; 2007.
Putra WKY. Pengukuran antropometri pengganti untuk mendeteksi kasus BBLR di Kota Pontianak dan Kabupaten Kubu Raya tahun 2011. Universitas Indonesia; 2012.
Proverawati A, Ismawati C. BBLR (berat badan lahir rendah). Yogyakarta Nuha Med. 2010;61.
Amiruddin R. Determinan Kesehatan Ibu dan Anak. Jakarta: Trans Info Media; 2014.
Simarmata OS. Hubungan Kualitas Pelayanan Antenatal Terhadap Kejadian Bayi Berat Lahir Rendah di Indonesia (Analisis Data Sekunder Survei Demografi dan Kesehatan Indonesia 2007). 2010;
Septiani M, Ulfa M. Faktor-Faktor yang Berhubungan dengan Kejadian BBLR di Wilayah Kerja Puskesmas Peudada Kabupaten Bireuen. J Healthc Technol Med. 2018;4(2):258–75.
Wati LK. Hubungan antara Preeklampsia/Eklampsia dengan Kejadian Berat Badan Lahir Rendah (BBLR) Di RSUD Dokter Soedarso Pontianak Tahun 2012. Tanjungpura University; 2012.
Marmi. Asuhan neonatus, bayi, balita dan anak pra sekolah. Yogyakarta: Pustaka Pelajar; 2012.
Saridewi W. Hubungan Umur Kehamilan dengan Kejadian Asfiksia dan BBLR DI RSUD Cianjur. J BIMTAS J Kebidanan Umtas. 2019;3(1):7–12.
Sembiring JB, Pratiwi D, Sarumaha A. Hubungan Usia, Paritas dan Usia Kehamilan dengan Bayi Berat Lahir Rendah di Rumah Sakit Umum Mitra Medika Medan. J Bidan Komunitas. 2019;2(1):38–46.
Pani, Widya. Hubungan Kejadian Bayi Berat Lahir Rendah dengan Riwayat Ibu Hamil Kekurangan Energi Kronis di Wilayah Puskesmas Pantoloan. Jurnal Bidan Cerdas, 2018, 1.1: 21-26.
Jayanti FA, Dharmawan Y, Aruben R. Faktor-faktor yang berhubungan dengan kejadian berat badan lahir rendah di wilayah kerja puskesmas bangetayu kota Semarang tahun 2016. J Kesehat Masy. 2017;5(4):812–22.
Khoiriah A. Hubungan Antara Usia dan Paritas Ibu Bersalin dengan Bayi Berat Lahir Rendah (BBLR) di Rumah Sakit Islam Siti Khadijah Palembang. J Kesehat. 2017;8(2):310–4.
Hartati N. Preeklampsia dengan Berat Badan Lahir Rendah (BBLR) pada ibu bersalin. J Gema Keperawatan. 2018;11(1).
Hartati NN, Surinati IDAK, Pradnyaningrum NNDV. Hubungan Preeklampsia dengan Berat Badan Lahir Rendah (BBLR) pada Ibu Bersalin di RSUD Wangaya. J Gema Keperawatan [Internet]. 2018;11(1):1–9. Tersedia pada: http://ejournal.poltekkes-denpasar.ac.id/index.php/JGK/article/download/271/113
Prawirohardjo S. Obstetrics (Ilmu Kebidanan). Jakarta PT Bina Pustaka Sarwono Prawirohardjo. 2009;
Published
How to Cite
Issue
Section
Authors who publish with Poltekita : Jurnal Ilmu Kesehatan agree to the following terms:
- Authors retain copyright and grant the journal right of first publication with the work simultaneously licensed under a Creative Commons Attribution License (CC BY-SA 4.0) that allows others to share the work with an acknowledgment of the work's authorship and initial publication in this journal.
- Authors are able to enter into separate, additional contractual arrangements for the non-exclusive distribution of the journal's published version of the work (e.g., post it to an institutional repository or publish it in a book), with an acknowledgment of its initial publication in this journal.
- Authors are permitted and encouraged to post their work online (e.g., in institutional repositories or on their website) prior to and during the submission process, as it can lead to productive exchanges, as well as earlier and greater citation of published work.
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 2.0 Generic License.
Poltekita : Jurnal Ilmu Kesehatan is licensed under a Creative Commons Attribution-Share Alike 4.0 International License
You are free to:
- Share, copy and redistribute the material in any medium or format
- Adapt, remix, transform, and build upon the material for any purpose, even commercially.
- The licensor cannot revoke these freedoms as long as you follow the license terms.