Sediaan “RAJALOM” (Ramuan Jamu Lombok) terhadap Kadar Asam Urat Plasma dan Gambaran Histopatologi Aorta Rattus novergicus
"RAJALOM" (Herb Herbal Lombok) Levels of Plasma Gout and Picture Histopathology Aortic Rattus novergicus
Keywords:
Aorta, Rajalom, uric acid levels, Plasma, Urine, Rattus norvecicusAbstract
Hiperurisemia penyebab radang sendi memerlukan penatalaksanaan pengobatan menggunakan bahan-bahan alam. Tujuan penelitian ini untuk mengkaji aktivitas ramuan khas Lombok RAJALOM terhadap kadar asam urat pada plasma dan urin serta mempengaruhi gambaran histopatologi aorta pada hewan coba Rattus novergicus dengan hiperuricema diinduksi diet tinggi kolesterol dan purin. Penelitian ini menggunakan hewan coba Rattus norvegicus yang diinduksi dengan diet tinggi purin dan koleterol dikombinasi potasium oksanat IP 42 mg/200 kkBB tikus. Tikus putih dibagi menjadi 8 kelompok. Tikus putih hiperurecemia diberikan perlakuan pemberian aquades per sonde untuk kelompok kontrol negatif, alopurinol 1,8 mg/200gram BB Tikus untuk kelompok kontrol positif dan kelompok perlakuan diberikan ramuan khas Lombok RAJALOM. Pada akhir perlakuan diambil sampel darah, urin dan aorta untuk pemeriksaan kadar asam urat plasma, kadar asam urat urin dan gambaran histopatologi aorta. Hasil penelitian pemberian ramuan jamu dari Lombok RAJALOM selama 7 dan 14 hari mampu menurunkan kadar asam urat plasma hewan coba dengan rentang antara dan 45,7 %- 77,27 %, sedangkan pada kelompok kontrol positif / Allopurinol mampu menurunkan sampai dengan 86 % pada hari ke 14. Tidak terdapat hubungan yang signifikan antara kelompok perlakuan terhadap kadar asam urat plasma hewan coba pada hari ke 7 dan hari ke 14.Tidak terdapat perbedaan yang signifikan antara kadar asam urat sebelum perlakuan dengan sesuadah perlakuan pada semua kelompok penelitian. Pemberian induksi dengan pakan tinggi lemak/purin selama 3 minggu pada hewan coba tikus (Rattus Novergicus) tidak menimbulkan terbentuknya plak aterosklerosis. Kesimpulan pemberian ramuan jamu dari Lombok RAJALOM selama 7 dan 14 hari mampu menurunkan kadar asam urat plasma hewan.
References
Purwadianto A. Jamu Menjadi Tuan Rumah Di Negeri Sendiri. Kementeri Kesehat [Internet]. 2010; Available from: http://www.depkes.go.id/article/print/1204/jamu-menjadi-tuan-rumah-di-negeri-sendiri.html
Badan Pegawas Obat dan Makanan. Dokumentasi Ramuan Etnomedisin Obat Asli Indonesia, edisi Khusus. 2013.
Edwards NL. The role of hyperuricemia in vascular disorders. Curr Opin Rheumatol. 2009;21(2):132–7.
Brunton L. As bases farmacológicas da terapêutica de Goodman e Gilman. 11th ed. Porto Alegre: Mc. Graw Hill & Co; 2010. 796–797 p.
Taufiqurrohman. Indonesian bay leaves as antidiabetic for type 2 diabetes mellitus. Majority. 2015;4(3):101–8.
Septianingsih U, Susanti H, Widyaningsih W. Penghambatan Aktivitas Xanthine Oxidase oleh Ekstrak Etanol Akar Sambiloto (Andrographis paniculata, Ness) Secara in Vitro. PHARMACIANA. 2012;2(2).
Nagao A, Seki M, Kobayashi H. Inhibition of xanthine oxidase by flavonoids. Biosci Biotechnol Biochem. 1999;63(10):1787–90.
Sugianto IS. Uji fitokimia ekstrak pegagan (Centella asiatica) dan buah sirsak (Annona muricata L.) serta potensinya sebagai inhibitor enzim xantin oksidase. Universitas Negeri Malang; 2013.
Cos P, Ying L, Calomme M, Hu JP, Cimanga K, Van Poel B, et al. Structure− activity relationship and classification of flavonoids as inhibitors of xanthine oxidase and superoxide scavengers. J Nat Prod. 1998;61(1):71–6.
Dewi TK. Isolasi, Uji Penghambatan Aktivitas Xantin Oksidase dan Identifikasi Senyawa Aktif dari fraksi n-Butanol pada ekstrak akar tanaman Acalypha indica Linn. Universitas Indonesia Jakarta; 2012.
Skibola CF, Smith MT. Potential health impacts of excessive flavonoid intake. Free Radic Biol Med [Internet]. 2000;29(3–4):375–83. Available from: http://dx.doi.org/10.1016/s0891-5849(00)00304-x
Harwood M, Danielewska-Nikiel B, Borzelleca JF, Flamm GW, Williams GM, Lines TC. A critical review of the data related to the safety of quercetin and lack of evidence of in vivo toxicity, including lack of genotoxic/carcinogenic properties. Food Chem Toxicol [Internet]. 2007;45(11):2179–205. Available from: http://dx.doi.org/10.1016/j.fct.2007.05.015
Published
How to Cite
Issue
Section
Authors who publish with Poltekita : Jurnal Ilmu Kesehatan agree to the following terms:
- Authors retain copyright and grant the journal right of first publication with the work simultaneously licensed under a Creative Commons Attribution License (CC BY-SA 4.0) that allows others to share the work with an acknowledgment of the work's authorship and initial publication in this journal.
- Authors are able to enter into separate, additional contractual arrangements for the non-exclusive distribution of the journal's published version of the work (e.g., post it to an institutional repository or publish it in a book), with an acknowledgment of its initial publication in this journal.
- Authors are permitted and encouraged to post their work online (e.g., in institutional repositories or on their website) prior to and during the submission process, as it can lead to productive exchanges, as well as earlier and greater citation of published work.
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 2.0 Generic License.
Poltekita : Jurnal Ilmu Kesehatan is licensed under a Creative Commons Attribution-Share Alike 4.0 International License
You are free to:
- Share, copy and redistribute the material in any medium or format
- Adapt, remix, transform, and build upon the material for any purpose, even commercially.
- The licensor cannot revoke these freedoms as long as you follow the license terms.