Gizi Yang Tepat pada Penyembuhan Luka

Nutrition for wound healing

https://doi.org/10.33860/pjpm.v3i1.677

Authors

Keywords:

Wound healing; nutrition

Abstract

Menurut Riset Kesehatan Dasar tahun 2018, terdapat setidaknya 9,2% masyarakat Indonesia yang mengalami cedera, sebanyak 70% diantaranya mengalami cedera yang disertai dengan luka. Penyembuhan luka yang tidak optimal dan terhambat dapat menyebabkan kerugian bagi penderita berupa berkurangnya kualitas kehidupan akibat ketidaknyamanan pada saat melakukan aktivitas sehari-hari, masa perawatan yang lama, peningkatan biaya perawatan, hingga dapat mengancam kehidupan penderita tersebut. Kegiatan pengabdian masyarakat ini dilakukan sebagai respons terhadap permintaan Karang Taruna Desa Hunduhon dalam rangkaian kegiatan khitanan massal, dengan tujuan agar masyarakat Desa Hunduhon memiliki pengetahuan yang benar mengenai zat gizi dan contoh bahan makanan yang dapat membantu dalam proses penyembuhan luka. Kegiatan dilaksanakan dengan metode penyuluhan menggunakan PowerPoint sebagai media, pada tanggal 28 Maret di desa Hunduhon dengan peserta sebanyak 25 orang yang terdiri dari orang tua peserta Khitanan Massal dan anggota masyarakat di sekitar tempat kegiatan berlangsung. Tanya jawab yang dilakukan di awal dan di akhir penyuluhan menunjukkan bahwa setelah pemberian materi, peserta kegiatan memahami bahan makanan dan jumlah yang perlu dikonsumsi agar proses penyembuhan luka berjalan optimal.

ABSTRACT

According to the Basic Health Research 2018, there were at least 9.2% of Indonesians were injured, 70% of them have open wounds. Wound healing that is not optimal and hampered can cause losses for sufferers in the form of reduced quality of life due to discomfort during daily activities, long treatment periods, increased treatment costs and can threaten the life of the patient. This community service activity was carried out in response to the request of the Youth Organization of Hunduhon Village in a series of mass circumcision activities, with the aim that the people of Hunduhon Village have the correct knowledge about nutrients and examples of food ingredients that can assist in the wound healing process. The activity was carried out using an outreach method using PowerPoint as a medium, on March 28 in Hunduhon village with 25 participants consisting of parents of mass circumcision participants and members of the community around where the activity took place. Questions and answers conducted at the beginning and at the end of the counseling showed that after the material was given, the activity participants understood the food ingredients and the amount that needed to be consumed in order for the wound healing process to run optimally.

References

Badan Pusat Statistik Kabupaten Banggai. (2020). Kecamatan Luwuk Timur dalam Angka 2020. Badan Pusat Statistik Kabupaten Banggai. https://banggaikab.bps.go.id/publication/2020/09/28/ea860176c3069c3f9aa70058/kecamatan-luwuk-timur-dalam-angka-2020.html

Brown, J. E. (2016). Nutrition Through the Life Cycle (6th ed.). Cengage Learning. https://unitedvrg.com/2021/05/29/nutrition-through-the-life-cycle-6th-edition-2016-pdf/

Dharmayanti, L. (2019). Pengaruh Konsumsi Putih Telur Kukus terhadap Penyembuhan Luka Jahitan Post Sectio Caesarea. Jurnal Keperawatan Dan Kebidanan, 2(3), 6–10. http://e-journal.lppmdianhusada.ac.id/index.php/jkk/article/view/39

Gushiken, L. F. S., Beserra, F. P., Bastos, J. K., Jackson, C. J., & Pellizzon, C. H. (2021). Cutaneous Wound Healing: An Update from Physiopathology to Current Therapies. Life, 11(7), 1–16. https://doi.org/10.3390/life11070665

Hapzah, & Nurbaya. (2021). Penyuluhan Metode Ceramah terhadap Pengetahuan Ibu tentang Asupan Sayur dan Buah pada Anak SD. Jurnal Kesehatan Manarang, 7(1), 16–20. https://doi.org/10.33490/jkm.v7i1.232

Hardcastle, S. J., & Blake, N. (2016). Influences Underlying Family Food Choices in Mothers from an Economically Disadvantaged Community. Eating Behaviors, 20, 1–8. https://doi.org/10.1016/j.eatbeh.2015.11.001

Haryani, S., Sahar, J., & Sukihananto, S. (2016). Penyuluhan Kesehatan Langsung dan melalui Media Massa Berpengaruh terhadap Perawatan Hipertensi pada Usia Dewasa Di Kota Depok. Jurnal Keperawatan Indonesia, 19(3), 161–168. https://doi.org/10.7454/jki.v19i3.469

Jundapri, K., Susyanti, D., Simatupang, D. S., Hermawan, P., Harinsyah, D., Sadli, H., Chandra, H., Ritonga, H. A., & Anggara, Y. (2021). Peningkatan Perilaku Konsumsi Putih Telur Melalui Edukasi sebagai Upaya Mempercepat Proses Penyembuhan Luka Pasca Sirkumsisi. Jurnal Masyarakat Mandiri, 5(2), 793–797. https:// doi.org/10.31764/jmm.v5i2.4244

Kemenkes RI. (2014). Studi Diet Total: Survei Konsumsi Makanan Individu Indonesia 2014. Lembaga Penerbitan Badan Litbangkes Kemenkes RI. https://perpustakaan.setneg.go.id/index.php?p=show_detail&id=15199

Kemenkes RI. (2018). Riset Kesehatan Dasar (RISKESDAS) 2018. http://labdata.litbang.kemkes.go.id/ccount/click.php?id=19

Lestari, M. P., & Kusumaningrum, N. S. D. (2021). Gizi Untuk Proses Penyembuhan Luka Pada Pasien Dengan Diabetic Foot Ulcer (DFU): Literature Review. Journal of Nutrition College, 10(1), 39–46. https://doi.org/10.14710/jnc.v10i1.29825

McIntosh, S. N. (2017). Williams’ Basic Nutrition and Diet Therapy (15th ed.). Elsevier. https://doi.org/10.4337/9781788117715.00003

Molnar, J. A., Underdown, M. J., & Clark, W. A. (2014). Nutrition and Chronic Wounds. Advances in Wound Care, 3(11), 663–681. https://doi.org/10.1089/wound.2014.0530

Prasetyono, T. O. H. (2009). General Concept of Wound Healing, Revisited. Medical Journal of Indonesia, 18(3), 208–216. https://doi.org/10.13181/mji.v18i3.364

Rahmariza, E., Tanziha, I., & Sukandar, D. (2016). Analisis Determinant Karakteristik Keluarga dan Pemenuhan Hak Kesehatan Anak Serta Dampaknya terhadap Status Gizi. Media Kesehatan Masyarakat Indonesia, 12(3), 153–160. https://journal.unhas.ac.id/index.php/mkmi/article/view/1073

Rahmawati, K., & Elsanti, D. (2020). Efektivitas Metode Ceramah dan Small Group Discussion tentang Kesehatan Reproduksi terhadap Tingkat Pengetahuan dan Sikap Remaja SMA Muhammadiyah Sokaraja. Jurnal Keperawatan Muhammadiyah, September(0), 126–134. https://doi.org/10.30651/JKM.V0I0.5540

Saputra, A. U., Mulyadi, B., & Banowo, B. S. (2021). Systematic Review: Efektivitas Beberapa Metode Pendidikan Kesehatan Program Pencegahan Kanker Payudara terhadap Pengetahuan, Sikap dan Tindakan Remaja tentang SADARI. Jurnal Keperawatan Jiwa (JKJ): Persatuan Perawat Nasional Indonesia, 9(2), 365–380. https://doi.org/10.26714/jkj.9.2.2021.365-380

Singh, S., Young, A., & McNaught, C. E. (2017). The Physiology of Wound Healing. Surgery (United Kingdom), 35(9), 473–477. https://doi.org/10.1016/j.mpsur.2017.06.004

Unicef Indonesia. (2021). Social and Behaviour Change Communication Strategy: Improving Adolescent Nutrition in Indonesia. Unicef. https://www.unicef.org/indonesia/media/9201/file/SBCC%20(backup).pdf

Yulinda, A., & Fitriyah, N. (2018). Perbedaan Pengetahuan Remaja tentang SADARI Sebelum dan Sesudah Penyuluhan Kesehatan di SMKN 5 Surabaya. Jurnal PROMKES, 6(2), 116. https://doi.org/10.20473/jpk.V6.I2.2018.116-128

Published

2022-03-14

How to Cite

Mulyanto, A., & Yuwono, D. K. (2022). Gizi Yang Tepat pada Penyembuhan Luka: Nutrition for wound healing. Poltekita: Jurnal Pengabdian Masyarakat, 3(1), 71–76. https://doi.org/10.33860/pjpm.v3i1.677

Most read articles by the same author(s)

Similar Articles

1 2 3 4 > >> 

You may also start an advanced similarity search for this article.