Pendidikan Kesehatan dengan Medula untuk Peningkatan Pengetahuan Remaja

https://doi.org/10.33860/pjpm.v3i3.1237

Authors

Keywords:

kesehatan reproduksi, metode ular tangga

Abstract

Adolescence is a time of rapid development and growth. At the age of 15-19 years from the demographic survey data and adolescent reproductive health (KRR), with most of those who first dated before the age of 15 years, namely 33.3% girls and 34.5% boys. Lack of basic life skills at this age puts them at risk for unhealthy relationship behaviors, including premarital sex. According to data from the Baturube Health Center in Kalombang village, the highest number of adolescents aged 15 to 19 years (51 people) were 27 boys (52.9%) and 24 girls (47.1%). The results of the interview survey on adolescents in Kalombang village show that there is still a lack of information about reproductive health. The snake and ladder game method (Medula) is a way of providing education used in this service. The results of the activity obtained 25 teenagers after being given education through the game of snakes and ladders, all of them had good knowledge (100%). There is an increase in knowledge of 24%. Conclusion Medulla-based health education can improve the understanding of adolescent reproductive health.

ABSTRAK

Masa remaja merupakan masa perkembangan dan pertumbuhan yang pesat. Pada usia 15-19 tahun dari data survei demografi dan kesehatan reproduksi remaja (KRR), dengan sebagian besar mereka yang pertama kali berpacaran pada usia sebelum 15 tahun yaitu 33,3 % anak perempuan dan 34,5 % anak laki-laki. Kurangnya keterampilan hidup dasar pada usia tersebut, menempatkan mereka pada risiko perilaku hubungan yang tidak sehat, termasuk seks pranikah. Menurut data Puskesmas Baturube di desa Kalombang, jumlah remaja terbanyak berusia 15 sampai 19 tahun (51 orang) adalah 27 laki-laki (52,9%) dan 24 perempuan (47,1 %). Hasil survei wawancara pada remaja di desa Kalombang menunjukkan masih kurangnya informasi tentang kesehatan reproduksi. Metode permainan ular tangga (Medula) merupakan cara pemberian edukasi yang digunakan pada pengabdian ini. Hasil dari kegiatan didapatkan 25 remaja setelah diberi edukasi melalui permainan ular tangga, semuanya memiliki pengetahuan yang baik (100%). Terdapat peningkatan pengetahuan sebesar 24 %. Kesimpulan Pendidikan kesehatan berbasis Medula dapat meningkatkan pemahaman kesehatan reproduksi remaja.

References

Abduh, M., & Wulandari, M. D. (2014). Model Pendidikan Seks Pada Anak Sekolah Dasar Berbasis Teori perkembangan Anak. Prosiding Seminar Pendidikan Berkemajuan dan Menggembirakan Universitas Muhamadiyah Surakarta (hal 403–411). Sumatera Utara : Garuda Plaza Medan. Retrieved from https://publikasiilmiah.ums.ac.id/bitstream/handle/11617/7832/48.pdf?seque

Amelia, C. (2010). Efektivitas Permainan Ular Tangga Untuk Meningkatkan Pengetahuan Tentang Bahaya Rokok Siswa Kelas VII dan VIII SMP Ma’arif Nu Tegal Tahun 2010. Skripsi. Semarang : Universitas Negeri Semarang. Retrieved from http://lib.unnes.ac.id/5045/1/6302_A.pdf

Badan Pusat Statistik. (2020). Pencegahan Perkawinan Anak Percepatan Yang Tidak Bisa Ditunda (hal. 1–44). Jakarta : Puskapa. Retrieved from https://puskapa.org/publikasi/881/

Dewi, T. L., Kurnia, D., & Panjaitan, R. L. (2017). Penggunaan Media Permainan Ular Tangga Pada Pembelajaran PIPS Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Materi Pembagian Wilayah Waktu Di Indonesia. Jurnal Pena Ilmiah, 2(1), 2091–2100. https://doi.org/https://doi.org/10.17509/jpi.v2i1.12425

Febriany, M., dkk. (2021). Perbedaan Pengetahuan Kesehatan Gigi Mulut Sebelum Dan Sesudah Penyuluhan Flipchart Dan Permainan Ular Tangga. Sinnun Maxillofacial Journal, 03(02), 60–65. https://doi.org/10.33096/smj.v3i02.7

Kabupaten Morowali Utara. (2021). Profil Kabupaten Morowali Utara. Retrieved from https://docplayer.info/195295156-Bab-ii-profil-kabupaten-morowali-utara.html. Diakses tanggal 12 Januari 2022

Kementerian Kesehatan, Pusat Data dan Informasi (Infodatin). (2015). Situasi Kesehatan Reproduksi Remaja. Jakarta: Kementrian Kesehatan RI. Retrieved from https://www.kemkes.go.id/article/view/15090200001/situasi-kesehatan-reproduksi-remaja.html

Krahé, B. (2021). Teen dating violence: From analyzing the problem to finding solutions. New Directions for Child and Adolescent Development, 2021(178), 169-175. https://doi.org/10.1002/cad.20441

Nurjanah, Y. D. (2013). Pengaruh Pendidikan Kesehatan Reproduksi Terhadap Kecenderungan Perilaku Seksual Remaja. Skripsi. Surakarta : Universitas Muhammadiyah Surakarta. Retrieved from http://eprints.ums.ac.id/25369/

Pragita, R.R., Purwandari, Retno., & Sulistyorini, Lantin. (2018). Pengaruh Pendidikan Kesehatan Metode Stratagem Dengan Media Audiovisual Terhadap Pengetahuan Kesehatan Reproduksi Remaja. Jurnal Pustaka Kesehatan, 5(2), 284-290. https://doi.org/https://doi.org/10.32528/ijhs.v0i0.1521

Rizki, N. A. (2010). Perbedaan Pengaruh Antara Metode Focus Group Discussion (FGD) Dengan Metode Simulation Game (SIG) Terhadap Peningkatan Pengetahuan Siswa Kelas XI Tentang Kesehatan Reproduksi Remaja (KRR) di SMK Hidayah Semarang Tahun 2009. Skripsi. Semarang : Universitas Negeri Semarang. Retrieved from http://lib.unnes.ac.id/5558/1/6563_A.pdf

Rizki, N. A. (2012). Metode Focus Group Disscusion (FGD) dengan Metode Simulation (SIG) Terhadap peningkatan Pengetahuan Kesehatan Reproduksi. Jurnal Kesehatan Masyarakat, 8(16), 23–29. https://doi.org/10.15294/kemas.v8i1.2255

Sara, Pradhethi. (2016). Efektifitas Metode Pendidikan Kesehatan Dengan Simulasi Permainan Ular Tangga Terhadap Perubahan Sikap Tentang Kesehatan Gigi dan Mulut Anak Usia Sekolah di SDN 03 Singkawang Tengah. Jurnal ProNers, 3(1), 3–11. https://doi.org/http://dx.doi.org/10.26418/jpn.v3i1.16140

Saripah, Ipah., dkk. (2021). Kebutuhan Pendidikan Seksual Pada Remaja : Berdasarkan Survei Persepsi Pendidikan Seksual Untuk Remaja. Jurnal Bimbingan dan Konseling Terapan, 05(01), 8–17. http://ojs.unpatti.ac.id/index.php/bkt

Sotolongo, J., et all. (2017). Integrated Community Strategies for Linking Youth to Adolescent Reproductive Health Services: A Case Study. Journal of Adolescent Health, 60(3), 45-50. https://doi.org/10.1016/j.jadohealth.2016.11.026

Sunarsih, T., dkk. (2020). Health Promotion Model for Adolescent Reproductive Health. Electronic Journal Of General Medicine, 17(3), 1–7. https://doi.org/10.29333/ejgm/7873

Salas S.Valdivia., et all. (2021). School violence towards peers and teen dating violence: the mediating role of personal distress. International Journal of Environmental Research and Public Health, 18(1), 1-9. https://doi.org/10.3390/ijerph18010310

Waliyanti, Ema., dkk. (2017). Pendidikan Kesehatan Reproduksi Dengan Medula (Media Ular Tangga) Untuk Meningkatkan Pengetahuan Remaja Tentang Kesehatan Reproduksi. Universitas Muhammadiyah Yogyakarta. Pengabdian Masyarakat. Yogyakarta: Universitas Muhammadiyah Yogyakarta. Retrieved from http://repository.umy.ac.id/handle/123456789/13364

Waliyanti, E., dkk. (2021). The Influence of MEDULA (Education Media For Snakes and Ladders) On Adolescent Knowledge Levels On Reproductive Health. Journal of Health Technology Assessment In Midwifery, 4(1), 44–51. https://doi.org/10.31101/jhtam.1933

WHO, & UNICEF. (2017). WHO Recommendations on adolescent health. In Global strategy for infant and young child feeding (Issue August).

Woudenberg, R.V. (2018). Reading as a Source of Knowledge. Journal Synthese, 198(1), 723–742. https://doi.org/10.1007/s11229-018-02056-x

Yakubu, I., & Salisu, W. J. (2018). Determinants of adolescent pregnancy in sub-Saharan Africa: a systematic review. Reproductive Health, 15(1), 2-11. https://doi.org/10.1186/s12978-018-0460-4

Published

2022-09-30

How to Cite

Maineny, A., Hadina, H., Henrieta Imelda Tondong, & Pont, A. V. . (2022). Pendidikan Kesehatan dengan Medula untuk Peningkatan Pengetahuan Remaja. Poltekita: Jurnal Pengabdian Masyarakat, 3(3), 604–611. https://doi.org/10.33860/pjpm.v3i3.1237

Most read articles by the same author(s)

Similar Articles

<< < 11 12 13 14 15 16 17 > >> 

You may also start an advanced similarity search for this article.